“Sebab doa batin menurut pendapat saya tak lain daripada keakraban antar sahabat; artinya harus sering berada sendiri dengan Dia yang kita tahu mencintai kita”(Riwayat Hidup 8.5).
Para sahabat bukanlah sahabat karena mereka “berguna.” Kehidupan yang seperti itu akan merendahkan orang-orang yang “memperalat” orang lain. Para sahabat adalah sahabat karena mereka ADALAH sahabat. Hal yang sama terjadi saat persahabatan disebut doa. Ini adalah satu perkara tentang identitas seorang sahabat.
Doa atau persahabatan dengan Tuhan memiliki sebuah akibat yang menyelamatkan semua relasi lainnya. Sebelum memberikan definisi tentang doa sebagai suatu “keakraban antar sahabat,” ibu kita berbicara tentang perlunya persahabatan rohani. Ia mengatakan, “Persahabatan rohani ini sangat penting. Saya tidak tahu bagaimana harus menggarisbawahinya secukupnya” (Riwayat Hidup 7.21). Doa kita dengan Tuhan tidak memisahkan tetapi menghubungkan kita dengan orang-orang lain yang juga disebut sahabat-sahabat-Nya. Kita tidak sendirian.
Santa Teresa memulai bagian dalam buku Riwayat Hidup (bab 11-12) dengan berbicara tentang empat cara menyiram taman dengan mengatakan, “Sekarang marilah kita berbicara tentang orang-orang yang baru mulai menjadi hamba-hamba cinta kasih. Saya kira maksudnya tidak lain daripada mengikuti Dia yang sangat mencintai kita dengan sungguh-sungguh” (Riwayat Hidup 11.1). Inilah awal. Ini bukan awal untuk melakukan sesuatu, tetapi awal untuk menjadi sesuatu.
Untuk alasan inilah Santa Teresa meminta orang-orang yang akan membaca bukunya agar tidak menyerah dalam berdoa. Bertekun dalam doa adalah suatu usaha untuk tinggal di dalam persahabatan, bukan sekadar untuk melakukan sesuatu. Jika dalam menjalankannya ada suatu pertanyaan tentang dosa atau pencobaan, bertekunlah! (bdk. Riwayat Hidup 8.4). “Di sini tak ada sesuatu untuk ditakuti, tetapi hanya untuk didambakan” (Riwayat Hidup 8.5).
Santa Teresa mengatakan bahwa doa adalah pintu bagi anugerah-anugerah Allah. (bdk. Riwayat Hidup 8.9). Ia sering mengulang pem- bicaraan tentang bahaya yang muncul dari kerendahan hati palsu atau kerendahan hati yang mengatakan, “Anda tidak layak, Anda adalah seorang pendosa, dan Anda tidak bisa.” Keberanian adalah sesuatu yang perlu dimiliki. Jika pintu adalah doa, maka pintu harus dibuka. Kita adalah orang-orang yang membuka pintu. Bagaimana cara kita membuka pintu? Dengarkanlah kata-kata ibu Anda: “Pintu masuk menuju puri ini adalah doa dan refleksi” (I Puri Batin 1.7). Anda yang menginginkan suatu kehidupan doa atau persahabatan dengan Tuhan, apa yang Anda baca?
“Betapa Engkau sungguh membuat menderita seseorang yang menderita karena berada bersama-Mu! Oh TuhanKu, betapa Engkau sungguh seorang sahabat yang baik!” (Riwayat Hidup 8.6).
Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa Dari Yesus dan Santo Yohanes Dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 13-15.
0 Comments