Seri Karmelitana – Hari 32

Saya telah berbicara, menjawab, mewujudkan dan menyingkapkan kepadamu dengan memberi Dia sebagai seorang saudara, sahabat, guru, tebusan dan hadiah” (II Pendakian Gunung Karmel 22.5).

Menempatkan Tuhan Yesus di pusat rencana kita dan berusaha membuat kemajuan dalam kehidupan rohani bagi Santo Yohanes dari Salib dan Santa Teresa dari Yesus adalah sesuatu yang perlu untuk menempatkan Saib Yesus sebagai peta jalan bagi perjalanan kita.

Santa Teresa menulis sebuah surat kepada para biarawan pertama OCD yang ditulis pada 09 Mei 1577: “Tidak ada kekurangan salib di dalam hidup ini, meskipun kita sering melarikan diri darinya, jika kita adalah milik kelompok Sang Tersalib” (Surat-surat 194.4). Selalu mengikuti hal yang tepat dan menghidupinya untuk menyenangkan Allah tidak berarti menjalankan hal itu secara mudah atau tanpa suatu perhatian.

Kita adalah milik kelompok Sang Tersalib. KehidupanNya adalah pola bagi kehidupan kita. Seperti semua korban atau matiraga, alasan bagi tindakan kita ini adalah untuk menunjukkan kasih kita kepada “Seseorang yang kita tahu mengasihi kita”.

Bagi Santo Yohanes dari Salib, tujuan kehidupan rohani adalah kesediaan untuk diubah oleh kebijaksanaan dan kemuliaanAllah. Ia ingin kita mengalami keajaiban Allah. Dan karena hal itu adalah tujuan tulisannya, ia menulis: “Ia yang tidak mencari salib Kristus tidak mencari kemuliaan Kristus” (Ucapan-ucapan tentang Cahaya dan Cinta 102). Salib di sini berarti meraih kemuliaan yang kita inginkan.

Dan juga: “Jika semua orang menyerahkan diri untuk memanggul salib, jika mereka berniat untuk ingin menemukan dan mengalami cobaan dalam segala hal bagi Allah, mereka akan menemukan kelegaan dan kemanisan besar dalam semua hal itu” (II Pendakian Gunung Karmel 7.7).

“Saat kita membuat kemajuan dalam ekspresi kasih kita kepada Allah, yang dimaksud dengan “memikul salib”, kita menemukan bahwa salib adalah sebuah tongkat penyokong dan cahaya besar dan memudahkan perjalanan” (II Pendakian Gunung Karmel 7.7). Salib, walaupun sulit, adalah penyokong yang dipersembahkan oleh Dia bagi kita agar kita beristirahat di dalam Dia.

Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa dari Yesus dan Santo Yohanes dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 69-70.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *