Seri Karmeliana – Hari 69

“Semua hal lain yang tidak menyenangkan Allah adalah ketiadaan” (Riwayat Hidup 21.5).

Buku Riwayat Hidup (Bab 21) memberi sebuah kesimpulan terhadap pembahasan tentang 4 tahap doa yang dimasukkan oleh Santa Teresa di dalam kisah hidupnya. Ia menulisnya saat ia sudah bergulat melalui berbagai kesulitan dan berkonsultasi dengan mereka yang bisa membantunya untuk mengerti atau paling tidak menerima pengalaman-pengalamannya. Ia akan hidup hampir 20 tahun kemudian, dan ia akan menulis 2 karya lain untuk membahas hal-hal yang sama. Di sana nanti akan dikembangkan gagasan dan penjelasan selanjutnya, tetapi hal yang dikatakan olehnya di sini tentang empat cara menyiram adalah dasar.

Orang yang telah dibawa melalui segala pencobaan dan tantangan doa kepada keluhuran persatuan dengan Allah ini adalah orang yang diubah. Dia tidak lagi dibodohi oleh hal yang terjadi di dunia sekitarnya. Sakit rasanya untuk melihat betapa banyak waktu dan energi dihabiskan kepada hal-hal yang tidak bernilai. “Berbahagialah jiwa yang dibawa oleh Tuhan untuk mengerti kebenaran” (Riwayat Hidup 21.1).

Inspirasi yang berkembang dalam rangkaian pertumbuhan rohani ini kini menjadi mungkin karena kekuatan yang diberikan oleh Tuhan. “Untuk melayani Tuhan” menjadi motto kehidupan.

Dalam buku Riwayat Hidup, ada sebuah doa yang diucapkan oleh Santa Teresa:

“Di sini adalah kehidupanku, di sini kehormatan dan kehendakku, telah kuberikan kepadaMu. Aku adalah milikMu, Gunakanlah aku sesuai kehendakmu” (Riwayat Hidup 21.5).

Saya menyarankan doa kecil ini sebagai salah satu doa yang bisa diucapkan setelah komuni, atau sebagai bagian dari persembahan pagi.

Jiwa hidup di dunia secara berbeda. Ia memiliki berbagai nilai yang berbeda dan berbagai apresiasi. Sulit untuk membodohi jiwa ini. “Jiwa ini dengan baik mengakui, dari jauh, mereka yang hanya memiliki banyak kata dan mereka yang telah menegaskan kata-kata mereka dengan karya-karya. Ia mengerti sejumlah kecil kebaikan yang dilakukan orang-orang yang dari kelompok pertama dan sejumlah besar kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang dari kelompok selanjutnya” (Riwayat Hidup 21.7).

Satu pengingat yang adalah prinsip dasar kehidupan rohani dan pemahaman rahmat yang diterima: “Alasan Sri Baginda melakukan ini adalah karena Ia menginginkannya dan Ia melakukan hal ini dengan cara yang diinginkanNya” (Riwayat Hidup 21.9). Kita semua bisa berharap untuk semakin tumbuh dalam doa kita, tetapi ingatlah selalu bahwa tujuan pertumbuhan dalam doa adalah untuk melayani Allah dan Allah ingin dilayani.

Orang yang melayani dengan cara yang paling baik adalah orang yang paling maju. “Di sini, di dalamnya, diterima pewahyuan sejati dan rahmat serta penampakan besar, dan semua hal itu melayani untuk merendahkan dan menguatkan jiwa, untuk mengurangi penilaiannya terhadap berbagai hal di dalam kehidupan ini dan untuk membuatnya mengetahui secara lebih jelas keagungan dari ganjaran yang telah disiapkan oleh Tuhan bagi mereka yang melayaninya” (Riwayat Hidup 21.12).

Merendahkan dan menguatkan…mereka yang melayaniNya.

Sifat-sifat kontemplasi: kerendahan hati, keberanian, pelayanan.

Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa Dari Yesus dan Santo Yohanes Dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 136-137.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *