BAGI SANTA TERESA, doa adalah perjumpaan dengan seorang Sahabat Terbaik, Yesus Kristus. Persahabatan menjadi satu dialog iman; doa dihidupi dan dialami sebagai satu persahabatan. Kita sering merasa lelah dan jenuh dalam berdoa; bahkan dari sedikit waktu yang dipakai untuk berdoa, kita seakan tak mendapatkan apa-apa darinya.

Untuk itu, kita perlu mendengar apa yang St. Teresa katakan: “Oh, betapa persahabatan yang baik, Tuhanku”! Mengapa Dikau terus memberi hadiah kepada sahabat-Mu dan terus menderita, dan mengharapkan agar terjadi apa yang Dikau kehendaki; sementara Dikau menderita karena mereka?” (H. 8,6). St. Teresa mau menegaskan bahwa berdoa adalah pergi bertemu Yesus, Sang Sahabat yang selalu menanti kita, meski Ia seringkali menderita demi kita.

Baik St. Teresa Avila maupun St. Yohanes dari Salib adalah guru doa dan tokoh mistik yang kemasyhurannya diakui dalam Gereja Katolik. Mereka mengajarkan kita berdoa dengan cara yang benar; bagaimana kita memperlakukan Allah sebagai Sahabat. Jika bagi St. Teresa, berdoa adalah percakapan antara dua orang sahabat, yaitu Allah dan manusia yang saling mencintai, maka St. Yohanes dari Salib melengkapi dengan ajarannya tentang jalan pemurnian menuju Allah, Sang Sahabat.