AROMA SABDA – Senin, 11 Maret 2024

HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)
Yes. 65:17-21; Mzm. 30:2,4,5-6,11-12a,13b; Yoh. 4:43-54

BACAAN INJIL: Yoh. 4:43-54

Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya.” Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

RENUNGAN

Penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus atas anak pegawai istana memberikan kita pertanyaan tentang apa itu iman. Menarik bahwa kita diperhadapkan dengan dua hal. Pertama, tentang penerimaan orang-orang Galilea terhadap Yesus karena mujizat yang telah dibuatnya atas anak pegawai istana yang sedang sakit dan hampir mati. Orang-orang Galilea memang tidak terlalu tertarik pada pribadi Yesus, tetapi pada mujizat-Nya.

Kedua, rasa putus asa dari sang pegawai istana menggerakkannya untuk datang dan meminta Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Terhadap sikap ini, Yesus pun berkata: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya (Yoh 4:48)”. Walaupun Yesus menimpali demikian, tetapi sang pegawai tetap memohon agar Yesus menyembuhkan anaknya. Ia memohon karena percaya. Rasa percaya yang mendalam dari sang pegawai istana inilah yang mendatangkan kesembuhan atas diri anaknya. Kitapun diajarkan bahwa jika kita percaya pada Yesus dan sabda-Nya, maka Ia akan melakukan hal yang sama bagi hidup kita. • (P. Yakobus Yacob, OCD)

Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *