HARI BIASA PEKAN III PASKAH (P)
Kis 9:1-20; Mzm 117:1.2; 19 Yoh 6:52-59
BACAAN INJIL: Yoh. 6:52-59
“Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku benar-benar minuman.”
Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antara mereka
sendiri dan berkata,”bagaimana Yesus ini memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku tinggal di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan oleh nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-selamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
RENUNGAN
Setiap orang membutuhkan makanan bagi pertumbuhan kehidupannya secara
fisik. Memiliki fisik yang sehat dan kuat akan membantu pribadi manusia untuk
beraktivitas secara maksimal. Tanpa adanya asupan makanan yang baik fisik
manusia menjadi lemah, tidak berdaya. Demikian juga dengan kebutuhan spiritual atau rohani dalam kehidupan pribadi manusia. Manusia membutuhkan santapan
rohani bagi jiwanya agar tetap sehat dan berdaya guna untuk menjadi pribadi yang
utuh. Sabda Tuhan menegaskan, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-
Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir
zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benarbenar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” Sabda Tuhan ini menimbulkan pertengkaran dan
perbantahan di antara orang Yahudi. Pertengkaran terjadi hanya karena mereka
tidak percaya kepada-Nya. Hanya orang-orang yang menerima dan percaya kepada-
Nya akan memperoleh kehidupan. Marilah kita membuka hati untuk menerima
kehadiran-Nya. Jika kita bersatu dan bersekutu dengan-Nya maka kita akan
memperoleh kekuatan rohani untuk tetap berziarah dalam dan di tengah dunia ini.
Haus dan lapar akan Santapan Suci hendaknya memotivasi kita untuk tetap berada
di hadirat-Nya. • (P. Irminus Sabinus Liko, OCD)
Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)
Amin