Pekan Biasa III (H)
2Sam. 12:1-7a,10-17; Mzm. 51:12-13,14-15,16-17; Mrk. 4:35-41
BACAAN INJIL: Mrk. 4:35-41
“Angin dan danau pun taat kepada Yesus.”
Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
RENUNGAN
Bila merasa sukses dan diterima baik di suatu tempat. Godaannya adalah mau berlama-lama di situ. Kecenderungannya, bukan Tuhan yang diwartakan untuk dikenal dan diimani melainkan diri sendiri. Orang bersangkutan seakan bertentangan dengan falsafah hidup St. Yohanes Pembaptis. Semoga Dia makin besar dan aku semakin kecil. Bukan sebaliknya, cenderung membesar-besarkan nama sendiri dan mengecilkan nama Tuhan.
Saat penampilan publik-Nya, untuk mewartakan injil Kerajaan Allah banyak orang kagum pada pada Yesus. Karena Ia mengajar dan membuat mukjizat dengan kuasa. Namun, Dia dan para murid yang mengikuti-Nya, harus meninggalkan tempat itu. Yesus mengajak, “Marilah kita bertolak ke seberang”. Yang Yesus inginkan adalah semoga nama Allah, Bapa-Nya dikenal dan diimani oleh semakin banyak orang. Yesus dan para murid pergi meninggalkan orang banyak di sana dan bertolak ke seberang dengan perahu.
Selanjutnya, ketika berlayar, mereka dihadang angin topan dahsyat yang hampir menenggelamkan perahu yang mereka tumpangi. Sementara itu, Yesus sedang tidur di buritan, pada sebuah tilam. Yang dilakukan oleh para murid adalah meminta bantuan Yesus. “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Yesus langsung menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Setelah itu, angin itu menjadi reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Apa yang dilakukan oleh para murid ini, menjadi pelajaran berharga juga bagi kita. Kalau kita sungguh mengimani Yesus karena pengajaran-Nya, bila kita diterpa badai hidup, hendaknya kita tahu kepada siapa kita meminta pertolongan. Tuhan pasti tidak akan menunda-nunda waktu pertolongan-Nya. • (P. Yohanes Preta Manuk, OCD)
Baca versi lengkap bacaan dan renungan harian:
Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)
Amin…. terima kasih Tuhqn atas pertolongan Mu itk kami🙏