Pekan Biasa III (H)
2Sam. 5:1-7.10; Mzm. 89:20,21-22,25-26; Mrk. 3:22-30
BACAAN INJIL: Mrk. 3:22-30
Pada suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem, dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya! Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hojat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hojat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghojat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.
RENUNGAN
Dunia yang diciptakan Allah pada awalnya baik, kini menjadi rusak oleh kemauan bebas manusia. Pada awalnya dunia dan segala isinya diserahkan Tuhan kepada manusia untuk dijaga dan dirawat olehnya. Namun, kini menjadi rusak berantakan, tanpa manusia sendiri bisa memulihkannya. Jatuh itu mudah, namun bangun kembali itu susah. Tersesat itu mudah, tetapi untuk berjalan kembali selalu sulit. Maka, Sang Pemilik turun tangan sendiri untuk memperbaiki dan memulihkan segala hal yang telah berantakan itu. Satu-satunya cara yang dilakukan Allah Bapa adalah dengan mengutus Putera Tunggal-Nya, Yesus Kristus, yang menjelma menjadi manusia. Memulihkan dunia dan isinya dengan menderita dan wafat di kayu salib.
Karena Setan, “si kuat” telah menguasai rumah hati kita, maka yang pertama dilakukan-Nya, menurut catatan injil Markus hari ini, adalah Dia mengikatnya. Dalam arti mengalahkannya dan dengan demikian Ia bisa dengan leluasa memulihkan segala sesuatu seperti pada mulanya lagi. Dunia dalam pandangan Tuhan telah dikuasai oleh “si kuat itu”. Kini dunia kembali berada dalam kendali Tuhan. Allah akhirnya berdaulat kembali dengan penuh kuasa. Karena Allah itu penguasa di surga, di bumi dan di bawah bumi, maka apa yang harus dilakukan manusia? Hendaknya kita mendekatkan diri, mohon bantuan-Nya dan bekerja sama dengan rahmat-Nya. Dunia ini bisa jadi tempat terberkati jika Tuhan adalah penguasanya. • (P. Yohanes Preta Manuk, OCD)
Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)
Matur nuwun utk renungan paginya Romo🙏