BAIK St. Teresa Avila maupun St. Yohanes dari Salib adalah guru doa dan tokoh mistik yang kemasyhurannya diakui dalam Gereja Katolik. Mereka mengajarkan kita berdoa dengan cara yang benar; bagaimana kita memperlakukan Allah sebagai Sahabat. Jika bagi St. Teresa, berdoa adalah percakapan antara dua orang sahabat, yaitu Allah dan manusia yang saling mencintai, maka St. Yohanes dari Salib melengkapi dengan ajarannya tentang jalan pemurnian menuju Allah, Sang Sahabat.

Pendakian Gunung Karmel adalah salah satu karya monumental St. Yohanes dari Salib. Sang Mistikus menggambarkan perjalanan rohani jiwa menuju persatuan dengan Allah yang dianalogikan sebagai sebuah pendakian, dimulai dari kaki gunung dan berakhir di puncak. Bagi St. Yohanes, puncak gunung adalah tujuan atau meta hidup rohani, sedangkan pendakian adalah proses yang harus dijalani. Hanya orang yang berani mendaki gunung dengan melepaskan segala yang membebani pendakian itu akan sampai pada persatuan dengan Allah. Persatuan jiwa dengan Allah terjadi di puncak gunung, namun untuk bisa sampai pada persatuan itu, jiwa harus menjalani proses pendakian dengan berbagai tuntutan dan kesulitan yang harus dihadapi.