Seri Karmelitna – Hari 71

Tuhan Allah Kekasihku.

Hal yang pertama dilihat dalam doa Santo Yohanes dari Salib ini adalah judulnya: Doa dari Satu Jiwa yang Jatuh Cinta. Santo Yohanes dari Salib menggunakan ungkapan “jatuh cinta” lima kali lagi dalam tulisan-tulisannya (bdk. Madah Rohani 31.3, 35.6; II Malam Gelap 12.1; Nyala Api Cinta yang Hidup 4.16; Ucapan-Ucapan tentang Cahaya dan Cinta 103). Dalam semua hal itu, ternyata Allah yang jatuh cinta kepada jiwa.

“Untuk jatuh cinta kepada jiwa, Allah tidak melihat kebesaranNya tetapi kebesaran kerendahan hatiNya” (Ucapan-Ucapan tentang Cahaya dan Cinta 103).

“Jiwa merasakan suatu kesenangan yang asing saat menghembuskan Roh Kudus dalam Allah, di mana ia dimuliakan secara berkuasa dan ia jatuh cinta” (Nyala Api Cinta yang Hidup 4.16).

Doa ini menunjukkan bahwa jiwa yang jatuh cinta kepada Allah adalah jiwa yang dicintai oleh Allah. Kata Spanyol yang digunakan untuk mener-jemahkan tindakan ini adalah enamorarse yang secara harfiah berarti “jatuh cinta kepada seseorang” “berada dalam cinta dengan seseorang.” Allah yang jatuh cinta kepada kita. Hal ini sangat berarti bagi kita karena hal ini berbicara tentang hal yang bisa kita pelajari dari Santa Teresa dan definisinya tentang doa, “Dia yang kita tahu mencintai kita” (Riwayat Hidup 8.5).

Pemahaman terhadap ungkapan “jatuh cinta” yangd igunakan oleh Santo Yohanes dari Salib untuk mengungkapkan perhatian Allah kepada kita, membantu kita untuk mengerti gairah yang dikomunikasikan di dalam doa ini. Allah jatuh cinta kepada kita. Dan inilah doa seseorang yang disentuh oleh cinta itu.

Tuhan Allah kekasihku.

Kata-kata pembuka ini mengungkapkan dua hal bagi jiwa.

Tuhan Allah-Allah adalah tuan. Dia Mahakuasa, Mahatahu, pencipta dan pengatur alam semesta. Dia berada di atas segalanya. Dalam buku pertama Malam Gelap, Santo Yohanes dari Salib menggambarkan buah-buah pemurnian jiwa. Di antara buah-buah itu ia mencatat:

“Setiap orang bersatu dengan Allah secara lebih terhormat dan lebih sopan; itulah cara seseorang yang harus selalu bercakap-cakap dengan Yang Mahatinggi.” (I Malam Gelap 12.3). Kata-kata dalam kutipan itu mengungkapkan penghormatan kepada Allah.

Kekasihku-kekasih adalah satu ungkapan yang paling sering digunakan sebagai sebutan yang dialamatkan kepada Allah dalam tulisan-tulisan Santo Yohanes dari Salib, khususnya dalam Madah Rohani. Melalui sebutan ini, Santo Yohanes dari Salib mengungkapkan kedekatan yang diinginkan oleh jiwa untuk berada dengan Tuannya dan afeksi hati yang mengikat jiwa kepadaNya. Ini adalah sebuah ungkapan kasih sayang dan cinta manusia. “Engkau bisa dengan benar memanggil Allah sebagai kekasih saat engkau seluruhnya berada bersama Dia, jangan izinkan kelekatan hatimu kepada sesuatu di luar Dia dan dengan cara demikian secara biasa pusatkanlah pikiranmu kepadaNya” (Madah Rohani 1.13). Kata-kata ini mengungkapkan kasih sayang kepada Allah.

Tuhan Allah kekasihku.

Kasih sayang yang menghormati, penghormatan yang mengasihi dan menyayangi.

Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa Dari Yesus dan Santo Yohanes Dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 141-143.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *