AROMA SABDA – Rabu, 10 April 2024

HARI BIASA PEKAN II PASKAH (P)
Kis 5:17-26; Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9; 10 Yoh 3:16-21

BACAAN INJIL: Yoh. 3:16-21

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata,”begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk
menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya
kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah
berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia
lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membeci terang dan tidak datang kepada
terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak tampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

RENUNGAN
Melalui apa kita dapat memahami bahwa Allah begitu mengasihi dunia ini
sehingga Ia memberikan Putra tunggal-Nya? Bagaimana kita bisa merasakan kasih
Tuhan sebesar ini bagi kita, di tengah dosa kita sendiri? Jawabannya sederhana:
segala sesuatu yang Tuhan lakukan adalah karena kasih; segala yang keluar dari
tangan Tuhan adalah buah cinta, karena Ia adalah Cinta. Kita adalah buatan tangan-
Nya, yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya. Kita adalah karya kasih-Nya,
termasuk Allah mengasihi orang berdosa walaupun tidak mengasihi dosanya.
Namun, Dia tidak ingin menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita tanpa kerja sama
kita. Dia memberi kita kebebasan untuk menerima atau menolak pemberian
indah-Nya. Kemudian dari kebebasan kita sendiri kita dapat menerima Yesus,
keselamatan yang ditawarkan-Nya. Atau kita bisa menggunakan kemerdekaan kita
dengan menolak anugerah-Nya, yang memerdekakan kita dari dosa dan kematian.
“Siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan dihukum; Barangsiapa tidak percaya,
ia sudah dihukum, karena ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Bapa.” Mari
kita menerima anugerah indah dari Tuhan ini, pilihan ada di tangan kita: keabadian
bersama Tuhan dalam kumpulan orang-orang yang diberkati atau kekekalan jauh
dari Tuhan bersama mereka yang menolak berkat Allah. • (P. Sakarias Abduli, OCD)

Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *