HARI BIASA PEKAN II PASKAH (P)
Kis 4:32-37; Mzm 93:1ab,1c-2,5; 09 Yoh 3:7-15
BACAAN INJIL: Yoh.3: 7-15
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus Berkata,” janganlah engkau
heran karena Aku berkata kepadamu: kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau; engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari
mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang
yang lahir dari Roh.” Nikodemus menjawab, katanya, “Bagaimanakah mungkin
hal itu terjadi?” Jawab Yesus, “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak
mengerti hal-hal itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, kami berkata-kata
tentang apa yang kami ketahui, dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat,
tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya
kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi? Tidak ada seorang
pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari Surga, yaitu Anak
Manusia. dan sama seperti Musa meninggikan ular dipandang gurun, demikian
juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-
Nya beroleh hidup yang kekal.”
RENUNGAN
Injil hari ini mengisahkan pertemuan Yesus dengan Nikodemus. Tiga tema
sentral dari perjumpaan mereka adalah: dilahirkan dari atas, memberi kesaksian,
dan Anak Manusia yang harus ditinggikan. Yohanes hendak menampilkan bahwa
Yesus yang bangkit datang mendekati kita, menarik kita, memberi kita kehidupan,
dan membebaskan kita dari ketakutan serta struktur yang seringkali menghalangi
pekerjaan-Nya di dalam kita. Sementara itu, secara rohaniah dilahirkan kembali
berarti kita membenamkan diri kita di dalam hati Tuhan yang tertusuk dan
membiarkan Dia menyucikan pandangan kita serta meningkatkan iman kita.
Ada beberapa unsur dalam kelahiran kembali: Pertama, nafas: dengan nafas kita
mengetahui bahwa siapa pun yang memiliki Roh Kudus menikmati kebebasan.
Jalan orang Kristen adalah berjumpa dengan Kristus dan siapa pun yang berjumpa
dengan Kristus menjadi bebas dan hidup dalam kebebasan. Ingatlah bahwa kita
bebas, jangan mengikat diri kita pada apa pun atau siapa pun. Semoga tidak ada
penyakit yang menjadikan kita budak dari siapa pun atau apa pun. Oleh karena itu,
nikmati kebebasan itu dengan mengetahui bahwa kita adalah anak Tuhan. Kedua,
kesaksian: inilah yang harus kita kerjakan, memberikan kesaksian terus-menerus
bahwa kita adalah anak-anak Allah. Bahwa Tuhan datang untuk melakukan hal-hal
besar dengan kita dan dari kita. Ketiga, percaya: jangan takut untuk percaya dan
jangan berhenti percaya karena Tuhan ingin mengusulkan sesuatu yang baru kepada
kita, untuk dilahirkan di dalam Tuhan dan menjalani gaya hidup yang baru. Untuk
itu diperlukan perubahan besar mulai dari interior hingga eksterior. Tuhan Yang
Bangkit dan Maha Penyayang terus menampakkan diri dan memberikan Kehidupan
Kekal dalam setiap situasi kehidupan kita. Karena itu, seperti Nikodemus kami ingin
menghampiri-Mu, ya Tuhan, kami percaya bahwa Engkau dapat membuat kami
dilahirkan kembali, kami mohon kepada-Mu untuk menambahkan iman kami, agar
kami melihat-Mu, dan mengenali-Mu dalam setiap peristiwa hidup kami. • (P. Sakarias Abduli, OCD)
Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)
Amin…. amin…. amin🙏🙏🙏