Seri Karmelitana – Hari 61

Saya juga bermaksud untuk berbicara tentang berbagai rahmat dan pengaruh-pengaruh yang ditinggalkan di dalam jiwa” (Riwayat Hidup 18.6).

Doa (sejati) adalah doa seseorang yang disatukan dengan Allah. “Kita sudah mengetahui persatuan karena persatuan berarti bahwa dua hal terpisah menjadi satu” (Riwayat Hidup 18.3). Ini bukan hanya soal suatu persatuan dua hal, tetapi persatuan sejati. Santa Teresa akan mulai menggunakan berbagai istilah yang berbeda untuk menggambarkan akibat-akibat dari persatuan ini di dalam jiwa saat jiwa mengalami doa ini. Istilah-istilah yang digunakannya adalah istilah yang populer dalam tulisan-tulisan rohani dan bahasa pada masanya.

Hal pertama dari akibat-akibat persatuan ini disebutnya sebagai “pengangkatan roh.” “Pengangkatan roh atau penggabungan dengan cinta surgawi, yang akan saya gambarkan, terjadi di dalam persatuan yang terdalam” (Riwayat Hidup 18.7). Sangat jelas baginya bahwa pengangkatan roh ini tidak sama dengan doa persatuan. Tampak bahwa pengangkatan roh adalah suatu akibat dari persatuan antara Allah dan jiwa. Jiwa yang disatukan dengan Allah, mengalami suatu pengangkatan roh karena persatuan dengan Allah. Pengangkatan roh ini banyak kurangnyadiganggu olehkelekatan-kelekatankepadahal-hal yangbukan Allah. “Dan dalam terbangnya roh, perbedaannya tampak oleh sebuah pertumbuhan yang besar dalam kelepasan dari berbagai ciptaan” (Riwayat Hidup 18.7).

Dalam sebuah paragraf Riwayat Hidup (18.7), Santa Teresa menggunakan “pengangkatan roh” “penggabungan dengan cinta surgawi” dan “terbangnya roh” untuk menggambarkan sebuah akibat dalam jiwa seseorang yang telah mencapai persatuan dengan Allah. Istilah “terbangnya roh” digunakan 25 kali dalam Pendakian Gunung Sion karya Bernardino de Laredo. Istilah ini adalah suatu istilah yang membantu Santa Teresa untuk memperkenalkan pengalamannya. Dalam persatuan, kemampuan Anda untuk memperhatikan (roh Anda) diangkat ke atas segala objek duniawi dan ditempatkan di dalam Allah. Peristiwa ini tidak diakibatkan olehmaksud ataukeinginananda. Hal ini disebabkanoleh Roh Allahdalam persatuan roh Anda dengan Dia.

Ibu kita menunjuk kepada pengalaman pesona yang sama sekali berbeda dari pengalaman pengangkatan atau terbangnya roh. Pesona ilahi adalah pengalamanlain yang disebabkan oleh keadaan persatuan Allah dengan jiwa. “Saya tahu bahwa seseorang yang telah mencapai pengalaman pesona ilahi akan mengerti perbedaannya dengan baik” (Riwayat Hidup 18.7).

Pengangkatan, penerbangan, pesona ilahi dan banyak istilah yang digunakan oleh Santa Teresa adalah kata-kata untuk menggambarkan hal yang bisa dilihat sebagai hasil dari doa. Kata “fenomenon” (bentuk jamaknya: fenomena, kata sifatnya: fenomenal) datang dari kata kerja Yunani yang berarti “menunjukkan” atau “muncul.” Sebuah fenomenon menurut kamus adalah “suatu kenyataan, kejadian atau situasi yang diamati atau dapat diamati.” Santa Teresa sedang menggambarkan sesuatu yang terjadi dalam keluhuran sebuah doa yang bisa diamati.

Satu catatan peringatan sebelum melanjutkan lebih jauh adalah bahwa fenomena ini, karena diamati, bisa diuji.

“Pantas dicatat bahwa Ia tidak berkata: ‘Di mana seseorang sendirian Aku ada di sana,’ tetapi Ia berkata: ‘Di mana ada dua atau lebih orang berkumpul.’ Karena itu, Allah mewartakan bahwa Ia tidak ingin jiwa percaya hanya oleh dirinya sendiri tentang komunikasi yang dipikirkannya memiliki asal ilahi, atau bagi seseorang untuk diyakinkan atau dikuatkan di sana tanpa Gereja atau pelayan-pelayannya. Allah tidak akan membawa kejelasan dan kesesuaian tentang kebenaran kepada hati seseorang yang sendirian” (II Pendakian Gunung Karmel 22.11).

Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa Dari Yesus dan Santo Yohanes Dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 122-124.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *