Seri Karmelitana – Hari 45

“Allah selalu memahami dan menyertai kita. Tidak dapat diragukan pemahaman dan kehadiranNya ini. Tetapi Penguasa dan Tuhan Kita ingin agar dalam doa ini kita tahu bahwa Ia memahami kita dan bahwa kehadiranNya bekerja …” (Riwayat Hidup 14.6).

Iman kita megatakan bahwa Allah selalu hadir bersama kita. Karena penjelmaan, Yesus, Emanuel, adalah Allah dan manusia. Iman kita mengatakan kepada kita demikian karena kedekatan Yesus dengan kita. Allah memahami situasi manusiawi kita. Inilah iman yang telah membimbing kita untuk membuat pilihan-pilihan yang telah membimbing kita kepada keputusan untuk menghidupi suatu persahabatan yang lebih akrab dengan Tuhan melalui doa. Syukur kepada Allah atas kebajikan iman!

Dalam doa rekoleksi, Allah ingin agar kita mengerti dengan beberapa cara yang lebih langsung bahwa Ia memahami kita dan Ia ingin agar kita mengetahui akibat kehadirannya di dalam hidup kita. Di sana mulailah suatu jenis kesesuaian antara Allah dan jiwa.

Ada sebuah penjelasan tenatng perkembangan baru dlam relasi dengan Allah yang disebut “rekoleksi”. Kata Spanyolnya adalah recogimento. Dalam Bahasa Spanyol, kata kerjanya adalah recoger yang berarti “mengambil bersama” atau “menghimpun/mengumpulkan.” Karena itu recogimento atau rekoleksi adalah tindakan mengambil barang-barang bersama atau mengumpulkan barang-barang. Sayang sekali, dalam Bahasa Inggris, rekoleksi biasanya dikaitkan dengan mengingat. Karena itu untuk mengerti doa dan rekoleksi, ingatlah bahwa yang dimaksud bukanlah tindakan mengingat. Doa rekoleksi adalah doa untuk menghimpun atau berkumpul bersama.

Satu kata yang sering digunakan oleh Santa Teresa bersama dengan recogimento adalah quietude atau ketenangan. Rekoleksi dan ketenangan. Doa rekoleksi atau doa ketenangan.

Apa yang dihimpun bersama? Singkatnya, semuanya: pikiran, ingatan, kehendak, imajinasi dan semua yang bisa menyebabkan jiwa menjadi tidak tenang.

Ada dua aspek doa rekoleksi: eksterior (hal yang kita lakukan) dan interior (hal yang kita terima).

Hal pertama untuk dimengerti adalah rekoleksi aktif.

Beberapa orang, seperti Santa Teresa, memiliki masalah besar dengan meditasi. Berpikir terlalu banyak mudah menyebabkan kebosanan. Dan imajinasi-imajinasi mereka “seperti kuda-kuda liar”. (Jalan Kesempurnaan 19.2). Orang-orang ini tidak menggunakan doa vokal atau bacaan untuk membuat diri tetap fokus. Doa rekoleksi aktif adalah saat seseorang yang berdoa mencoba menenangkan pikiran, ingatan, keinginan, bayangan dan segalanya, agar tetap sendiri di hadapan Allah. Sendiri dengan Dia Sang Sendiri.

Keheningan adalah satu bagian penting dalam doa. Dalam diskusi tentang cara pertama menyiram taman melalui meditasi, Santa Teresa mulai menyiapkan kita agar tumbbuh ke dalam tahap kedua. Ia menulis, “Karena mereka biasa terganggu, rekoleksi ini menuntut banyak usaha. Mereka perlu dibiasakan untuk hening dan menarik diri (Riwayat Hidup 11.9). “Kita bisa mengikuti para kudus dengan mencari keheningan dan kesunyian (Riwayat Hidup 13.17). “Semua yang dibutuhkan oleh seseorang adalah pergi ke dalam keheningan dan menatap kepadaNya di dalam dirinya sendiri (Jalan Kesempurnaan 28.2).

Keheningan tidak berarti “sendirian”, tetapi “sendiri dengan”.

Dikutip dari buku: P. Aloysius Deeney, OCD, Renungan-Renungan Santa Teresa Dari Yesus dan Santo Yohanes Dari Salib, (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2022), hlm. 92-94.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *