AROMA SABDA – Sabtu, 16 Maret 2024

HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)
Yer. 11:18-20; Mzm. 7:2-3,9bc-10,11-12; Yoh. 7:40-53

BACAAN INJIL: Yoh. 7:40-53

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatnya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

RENUNGAN

Perdebatan dan kesangsian terhadap Yesus soal asal-usul dan keabsahan akan kemesiasan-Nya terus berlanjut. “Jawab penjaga-penjaga itu, belum pernah seorang pun berkata seperti orang itu! (Yoh. 7:46)”. Artinya, bahwa mereka sangat sadar kalau cara Yesus berbicara sangat berwibawa dan masuk akal sehingga tidak bisa dibandingkan dengan siapapun. Para penjaga dan orang banyak terpukau oleh kata-kata Yesus. Tetapi, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat malah membantahnya dengan kata-kata cemoohan. “Adakah kamu juga disesatkan? (Yoh. 7:47)”.

Bagi orang Farisi dan para Ahli Taurat, para penjaga itu telah tertipu oleh kata-kata Yesus.  Bagaimana mungkin mereka digiring dan terbawa hanya dengan kata-kata? Itu sangat memalukan! Itulah sikap antipati terhadap Yesus dari orang-orang Farisi. Mereka sama sekali tidak mengakui Yesus sebagai Mesias dan orang benar yang datang dari Allah. Mereka telah buta terhadap kebenaran yang terdapat dalam diri Yesus, dan hanya menganggap dirinya yang paling benar. Walaupun demikian, Yesus tidak membenci. Yesus hanya ingin supaya mereka sadar, lalu berubah dan bertobat. Semoga kita pun dimampukan untuk mengakui dosa kita dan bertobat. (P. Yakobus Yacob, OCD)

Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *