AROMA SABDA – Selasa, 12 Maret 2024

HARI BIASA PEKAN IV PRAPASKAH (U)
Yeh. 47:1-9,12; Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; Yoh. 5:1-3a.5-16

BACAAN INJIL: Yoh. 5:1-16

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

RENUNGAN

Injil Yohanes mencatat bahwa banyak orang sakit berada dekat serambi kolam Betesda. Mereka adalah orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh yang sedang menantikan goncangan air kolam itu. Karena ada keyakinan bahwa saat kolam air bergoncang dan orang yang masuk terdahulu ke dalam kolam itu akan menjadi sembuh. Dari jenis penyakit dan kelemahan yang telah disebutkan; sakit lumpuh adalah salah satu jenis sakit yang serius. Darinya sangat mempengaruhi kehidupan seseorang baik secara fisik, psikis dan kerohanian. Injil mengisahkan kepada kita tentang seseorang yang telah 38 tahun mengalami sakit lumpuh. Angka 38 adalah angka yang digunakan untuk membantu kita dalam merenungkan perjalanan orang-orang Israel yang sangat lama selama di padang gurun. Mereka bahkan butuh waktu sampai 40 tahun. Mengapa? Hal itu terjadi karena mereka kurang percaya kepada Yahweh, Allah Israel. Maka dari itu, Allah membiarkan mereka untuk berjalan selama itu. Sampai mereka percaya sungguh pada kekuatan dan kuasa Allah. Situasi hidup si lumpuh menggerakkan kesadaran akan perjalanan iman kita juga. Sudahkan kita percaya kepada Yesus dan segala kuasa-Nya? Atau jangan sampai iman kita masih lumpuh, meski telah banyak pengalaman yang menunjukkan bahwa mujizat Tuhan telah dan sedang terjadi atas hidup kita. • (P. Yakobus Yacob, OCD)

Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)

2 Comments

  1. Diana R. Barus

    Saya percaya pada Mu Tuhan dan Allah ku

    Reply
  2. Diana R. Barus

    Saya percaya pada Mu Tuhan dan Allah ku

    Reply

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *