AROMA SABDA – Sabtu, 10 Februari 2024

Pw S. Skolastika, Prw (P)
1Raj. 12:26-32; 13:33-34; Mzm. 106:6-7ab,19-20,21-22; Mrk. 8:1-10

BACAAN INJIL: Mrk. 8:1-10

Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya, Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

RENUNGAN

Satu hal yang menarik perhatian dari Injil hari ini adalah bahwa orang banyak yang kelaparan itu tidak memikirkan nasib mereka sendiri, melainkan mereka tetap mengikuti Yesus. Sebaliknya Yesuslah yang memikirkan nasib orang banyak itu. Yesuslah yang mengetahui kebutuhan mereka. Kita bersyukur memiliki Tuhan yang lebih tahu dan peduli akan kebutuhan kita. Terkadang kita tidak tahu bahwa kita sedang di ambang batas, tetapi Tuhan tahu dan menolong kita. Untuk orang banyak yang kelaparan itu, Yesus berusaha agar mereka memperoleh makanan.

Hal menarik lainnya adalah metode partisipasi yang diterapkan Yesus. Para murid-Nya dilibatkan untuk turut berpikir dan bertindak. Dengan menyerahkan tujuh roti yang ada pada mereka, Tuhan melipatgandakan hingga berkelimpahan. Kemurahan hati yang ikhlas sungguh mendatangkan rejeki yang tiada berkesudahan. Yesus bersabda: “Berbahagialah mereka yang murah hatinya, sebab mereka akan memperoleh kemurahan” (lih. Mat 5:7). • (P. Markus Ture, OCD)

Baca versi lengkap: Buku Dupa Karmel, Edisi I 2024 (Yogyakarta: Nyala Cinta, 2024)

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *